Nafsu Kuat
Dan kamipun berpisah namun sebelumnya kami saling tukar nomor. Dan dari pertemuan tdk sengaja itulah semua berawal, aku menjadi lebih dekat lagi denganya setelah hampir beberapa tahun kami tdk ada kontak.
Sebenarnya aku mendengar hampir semua kabar tentangnya dari salah satu temanku, dan yg penting aku tahu saat ini dia belum menikah jg meskipun pernah sekali bertunangan. Karena itu baru sehari kami bertemu siang tadi, malam harinya dia sudah menghubungi aku. Aku tdk dapat menyembunyikan perasaaan bahagiaku, tp aku harus menyembunyikan perasaan itu.
Hampir tiga bulan lamanya aku sering mendapat telpon darinya bahkan tdk jarang dia membantuku. Seperti biasa dalam hal keuangan tp selama itu pula aku tdk pernah melakukan cerita sex denganya paling tdk kami sering bertemu di sebuah tempat makan ataupun di pusat perbelanjaan. Hati perempuan mana yg tdk akan tersentuh jika mendapat perhatian seperti itu.
Namun aku tdk menduga kalau bersama Catur aku bisa menghindar, tp aku tdk dapat menghindar dari desahan nafsu sepupu suamiku sendiri. Dan inilah awal kisah yg aku lakukan selain dgn suamiku. Namanya Ronny dgn usia yg jauh lebih muda dariku, sebagai sepupu dari suamiku tentu aku akrab denganya karena bagiku dia tdk lebih dari seorang anak kecil yg masih labil.
Tp entah siapa yg memulai duluan. Pada suatu hari aku bersamanya sedang menunggu suamiku di rumah, karena rumah dalam keadaan sepi untuk mengusir jenuh aku berselonjoran di lantai begitupun dia, kemudian kami berdua sudah sama-sama tiduran tp masih saling mengobrol. Hingga akhirnya entah siapa yg memulai kami berdua sudah sama-sama bergumul di lantai itu.
Perasaan malu sudah hilang dalam diriku, tdk lagi kuhiraukan kalau dia sepupu dari suamiku. Dgn mesranya aku cium lengan, leher hingga wajahnya kemudian aku memberanikan diri menyentuh bibirnya dan entah kenapa nafsuku begitu besar kala itu. Aku menemukan gairah yg sama ketika masih muda dulu bahkan aku tdk malu untuk terus menggaulinya.
Tp dasar anak muda sekarang ternyata dia lihai membuatku horny, bahkan sentuhan-sentuhannya beda jauh dgn suamiku yg hanya pasif di atas tempat tidur. Mulut kami saling melumat mesra sedangkan tangannya sama-sama bergerilya dgn tanganku. Bahkan aku mendesah saking nikmatnya permainan tangannya padaku, apalagi ketika dia memegang nonokku dari luar celanaku.
Aku menggelinjang
“Ouuugghhhhh…. mmmmppppphhhh… aaaaaaagggghhh… mppphhhh… aaaagghhhhhh… oouuugghhhhhh… jangan.. yg …. itu… aaagghh…” Nafsuku memuncak kala itu, tp aku masih ingat kalau dia sepupu dari suamiku, hingga aku tahan diriku untuk tdk sampai melumat habis penisnya walau dgn satu tanganku aku memberanikan diri untuk memegangnya.
Kasihan jg melihat tatapannya yg sudah di penuhi nafsu, aku menindih tubuhnya namun masih tetap dgn baju yg melekat pada tubuh kami masing-masing. Dan hal itu tdk mengurangi rasa hausku akan kepuasan sex. Aku kulum bibirnya yg begitu manis, walau dia tahu tentang cerita sex tp sikapnya masih kurang hot kurasa tp aku tahu kenapa.
Mungkin dia masih malu karena aku merupakan kakaknya, tp aku yg sudah memuncak terus saja melumatnya bahkan aku cium dia bertubi-tubi. Semakin menggelinjang ketika dia meremas semua lekuk tubuhku. Dgn gemas jg aku pegang penisnya kemudian aku elus pelan-pelan
” Uuuugghh…. aaaaagghhh… aaagghh… oooouuuugghh… ” Nafas kami berdua sudah tdk lagi beraturan.
Kami saling lumat dan saling menekan tubuh kami masing-masing. Karena aku merasakan kalau nafsuku sudah tdk dapat terkontrol lagi akhirnya aku bangun untuk menghindarinya. Saat itulah dia masih tidur malas sedangkan aku berdiri dan menjauh darinya. Hari itu kamipun berpisah tp menyisakan sesuatu yg aneh padaku karena entah kenapa aku tdk dapat melupakan hal itu.
Mungkin karena keteledoranku aku sempat bercerita tentang Catur padanya. Dan Karena dia aku jadi salah tingkah di hadapan Catur yg sudah memberikan banyak bantuan padaku, tp aku tahu aku harus memutuskan untuk menjauh dari keduanya. Akupun berusaha dgn Catur untuk mengadakan pertemuan di sebuah taman degan alasan keluargaku akhirnya dia mau menerimanya walau tersirat kekecewaan di wajahnya.
Tp aku tdk menampik kalau aku egois, aku coba menghindari Catur tp dgn sepupu suamiku ini. Aku tdk dapat melupakannya, karena hampir setiap hari aku bertemu denganya meskipun hanya berpapasan saja. Hingga berapa hari setelah hari itu kembali aku mengajaknya mesum lagi di sebuah kamar, tempat biasa aku berduaan denganya. Di mana tdk akan ada orang yg curiga.
Dari awal sebenarnya aku memang sudah ingin melumat bibirnya, tp aku berusaha menahan nafsuku. Kalau di pikir sebenarnya aku yg berusaha menjebaknya, karena aku tdk dapat melupakan cara dia menciumku. Setelah kami masuk dalam kamar tersebut, dgn agresifnya aku berusaha merayunya mungkin karena masih labil diapun terjebak jg, dgn membalas permainanku.
Ingin rasanya aku bermain lebih jauh tp aku masih takut akan hari esok, seandainya saja dia bukan sepupu suamiku sudah aku ajak dia melakukan cerita sex yg sempurna. Kembali aku mengingat Catur, apa yg harus aku lakukan pada pria yg satu ini. Dia telah banyak berkorban untukku, akhirnya aku kembali termenung karena tdk dapat menemukan jalannya hingga sekarang.,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Leave a Reply